PENGUDUSAN”
Pengudusan diambil dari kata Hagios
yang berarti: orang yang dipisahkan, di asingkan, atau dikhusukan bagi Allah.
Di dalam Alkitab terdapat tiga macam pengudusan, yakni:
Pengudusan status, pengudusan
praktis, pengudusan final.
1.
Pengudusan
Status
Seringkali
kita menganggap bahwa perkataan kudus hanya dapat di kenakan pada beberapa
orang yang nampaknya memiliki karakter yang saleh dan perbuatan-perbuatannya
yang sangat baik. Dalam beberapa tempat di surat-suratnya Paulus menyebut
orang-orang percaya yang kacau balau di Korintus sebagai orang-orang kudus.
Yang
dimaksudkan dengan pengudusan status adalah:
A. Bukan menunjuk kepada karakter atau prestasi tetapi status atau kedudukannya di
hadapan Allah. Suatu kehidupan yang sama sekali baru yang di hasilkan oleh
Roh Allah. Paulus melukiskannya sebagai berbalik dari kegelapan kepada terang
dan dari kuasa Iblis kepada kuasa Allah (Kis 26:18). Dan keberadaan yang sudah
di lepaskan dari kuasa kegelapan dan dipindahkan… kedalam Kerajaan Anak-Nya
(Kol 1:13)
B.
Setiap orang yang percaya kepada Yesus- bahkan orang
percaya yang paling biasa dan paling tidak dewasa- adalah orang kudus yang
berati telah di pisahkan, dikhususkan bagi Allah (band 1Kor 1:2 dan 1Kor
5:1).
C.
Seorang yang telah dibeli oleh Kristus dengan
darah-Nya sendiri di kayu salib dan telah dipisahkan bagi diri-Nya untuk
menjadi milik kepunyaan-Nya(band Titus 2:14 dan 1 Kor 6: 19-20)
Kesimpulannya
adalah: pengudusan status tidaklah ada kaitannya dengan karakter atau prestasi seseorang melainkan perubahan
status seseorang dari status yang berdosa dan terpisah dari Allah menjadi milik
kepunyaan-Nya karena percaya kepada Yesus Kristus, dan di selamatkan.
2.
Pengudusan
Praktis
Pengudusan
praktis adalah pengudusan yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari orang-orang
yang telah di kuduskan. Dalam kenyataannya bahwa kita masih seringkali
seringkali jatuh kedalam dosa. Dalam hal ini status seseorang yang telah di
kuduskan tidak akan berubah. Pengudusan praktis erat kaitannya dengan:
·
Upah di sorga
·
Diberkati atau dihajarnya seseorang anak Tuhan yang
hidup sesuai dengan statusnya sebagai orang kudus
·
Ucapan syukur atas status barunya
·
Pertumbuham imannya
Dalam
hal pengudusan praktis keadaan orang percaya sempurna dalam tindakan sehari
harinya tidaklah mungkin terjadi. Kesempurnaan adalah keberadaan tanpa cela
sekalipun dalam kehidupannya. Sekalipun ada beberapa ajaran yang manganggap
diri mereka dapat sempurna, itu adalah sebuah penyangkalan akan kebenaran
Alkitab.
3.
Pengudusan
Final
Pengudusan
final atau pengudusan akhir adalah sebuah keadaan yang mana anak Tuhan yang
telah di kuduskan tidak akan lagi jatuh kedalam dosa, dalam pengertian bahwa
akan terjadi kesempurnaan yang sejati. Hal ini tidaklah di alami pada saat
orang kudus menjalani kehidupannya di dunia ini melainkan nanti saat keberadaan
orang kudus telah berada di Sorga yang mulia (1 Tesalonika 5:23; Roma 8:23)
No comments:
Post a Comment