Tuesday 29 July 2014
Saturday 22 February 2014
Perjamuan Tuhan
Perjamuan Tuhan
1.
Namanya adalah
perjamuan Tuhan (1 Kor 11:20)
Istilah
dalam atau sebutan “Perjamuan Kudus”
tidak ada dalam Alkitab, tapi yang ada adalah “Perjamuan Tuhan”
2.
Makna Perjamuan
Tuhan:
i.
Peringatan
Makna
dalam perjamuan Tuhan telah diungkapkan dalam kata-kata “perbuatlah ini menjadi
peringatan akan Aku” ( 1 Kor 11:24,25) adalah alasan kita melakukan Perjamuan
Tuhan. Alkitab tidak berkata apapun tentang pemberian pengampunan dosa melalui
peringatan tersebut. Tidak ada hal magis , atau supra natural dalam peringatan Perjamuan
Tuhan.
ii.
Untuk memberitakan kematian Kristus
Perjamuan
Tuhan bukan hanya memperingati kepribadian Kristus, tetapi juga memperingati
kematian Kristus bagi dosa-dosa kita. “sebab setiap kali kamu makan roti dan
minum dari cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang” (1 Kor
11:26) Perjamuan Tuhan membuktikan bahwa kematian-Nya merupakan pusat
peringatan itu.
iii.
Untuk tetap mengingatkan pengharapan kedatangan
Kristus.
Fakta
ini kelihatan dalam kata-kata “sampai Ia datang”. Orang percaya dalam Dispensasi
saat ini ketika minum dari cawan ini kita sedang mengharapkan-Nya sampai Ia
datang.
iv.
Suatu persekutuan
1
Korintus 10 :16-17, perjamuan Tuhan adalah suatu persekutuan, suatu pengambilan
bagian bersama. Maka Perjamuan Tuhan merupakan sarana bagi anak-anak Tuhan
untuk melakukan persekutuan dalam kasih Tuhan.
3.
Siapa yang
bisa mengikuti Perjamuan Tuhan:
i.
Syarat utama dalam mengikuti Perjamuan Tuhan adalah
sudah mengalami kelahiran kembali. Perhatikan
(1 Kor 10:16-17; 1 Kor 12: 13)
ii.
Tidak boleh ada perpecahan (1 Kor 11:18)
iii.
Tidak boleh merendahkan Tubuh Kristus, karena dengan
merendahkan Tubuh Kristus maka merendahkan Kristus (1 Kor 11:29)
iv.
Tidak sedang dalam ikatan dosa, dalam hal ini tidak
berarti kita sama sekali tidak berdosa, tetapi dosa yang di ungkapkan dalam 1
Kor 11 :17-22
v.
Harus mengakui bahwa roti dan anggur adalah lambang
dari tubuh dan darah Kristus
4.
Berapa kali
setahun melakukan Perjamuan Tuhan:
1 Korintus 11 :25-26, perkataan “setiap kali” menunjukan tidak ada
batasan melainkan semakin kita sering membuatnya semakin baik untuk pertumbuhan
iman kita.
Pengudusan
PENGUDUSAN”
Pengudusan diambil dari kata Hagios
yang berarti: orang yang dipisahkan, di asingkan, atau dikhusukan bagi Allah.
Di dalam Alkitab terdapat tiga macam pengudusan, yakni:
Pengudusan status, pengudusan
praktis, pengudusan final.
1.
Pengudusan
Status
Seringkali
kita menganggap bahwa perkataan kudus hanya dapat di kenakan pada beberapa
orang yang nampaknya memiliki karakter yang saleh dan perbuatan-perbuatannya
yang sangat baik. Dalam beberapa tempat di surat-suratnya Paulus menyebut
orang-orang percaya yang kacau balau di Korintus sebagai orang-orang kudus.
Yang
dimaksudkan dengan pengudusan status adalah:
A. Bukan menunjuk kepada karakter atau prestasi tetapi status atau kedudukannya di
hadapan Allah. Suatu kehidupan yang sama sekali baru yang di hasilkan oleh
Roh Allah. Paulus melukiskannya sebagai berbalik dari kegelapan kepada terang
dan dari kuasa Iblis kepada kuasa Allah (Kis 26:18). Dan keberadaan yang sudah
di lepaskan dari kuasa kegelapan dan dipindahkan… kedalam Kerajaan Anak-Nya
(Kol 1:13)
B.
Setiap orang yang percaya kepada Yesus- bahkan orang
percaya yang paling biasa dan paling tidak dewasa- adalah orang kudus yang
berati telah di pisahkan, dikhususkan bagi Allah (band 1Kor 1:2 dan 1Kor
5:1).
C.
Seorang yang telah dibeli oleh Kristus dengan
darah-Nya sendiri di kayu salib dan telah dipisahkan bagi diri-Nya untuk
menjadi milik kepunyaan-Nya(band Titus 2:14 dan 1 Kor 6: 19-20)
Kesimpulannya
adalah: pengudusan status tidaklah ada kaitannya dengan karakter atau prestasi seseorang melainkan perubahan
status seseorang dari status yang berdosa dan terpisah dari Allah menjadi milik
kepunyaan-Nya karena percaya kepada Yesus Kristus, dan di selamatkan.
2.
Pengudusan
Praktis
Pengudusan
praktis adalah pengudusan yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari orang-orang
yang telah di kuduskan. Dalam kenyataannya bahwa kita masih seringkali
seringkali jatuh kedalam dosa. Dalam hal ini status seseorang yang telah di
kuduskan tidak akan berubah. Pengudusan praktis erat kaitannya dengan:
·
Upah di sorga
·
Diberkati atau dihajarnya seseorang anak Tuhan yang
hidup sesuai dengan statusnya sebagai orang kudus
·
Ucapan syukur atas status barunya
·
Pertumbuham imannya
Dalam
hal pengudusan praktis keadaan orang percaya sempurna dalam tindakan sehari
harinya tidaklah mungkin terjadi. Kesempurnaan adalah keberadaan tanpa cela
sekalipun dalam kehidupannya. Sekalipun ada beberapa ajaran yang manganggap
diri mereka dapat sempurna, itu adalah sebuah penyangkalan akan kebenaran
Alkitab.
3.
Pengudusan
Final
Pengudusan
final atau pengudusan akhir adalah sebuah keadaan yang mana anak Tuhan yang
telah di kuduskan tidak akan lagi jatuh kedalam dosa, dalam pengertian bahwa
akan terjadi kesempurnaan yang sejati. Hal ini tidaklah di alami pada saat
orang kudus menjalani kehidupannya di dunia ini melainkan nanti saat keberadaan
orang kudus telah berada di Sorga yang mulia (1 Tesalonika 5:23; Roma 8:23)
Siapakah Anak Tuhan
Pengertian Yang Benar Tentang
Anak Tuhan
1. Hanya anak Tuhanlah yang akan dapat masuk kerumah bapa di sorga
2. tidak secara otomatis bahwa orang yang mengaku dirinya beragama Kristen
telah menjadi anak Tuhan.
3. Siapakah yang telah menjadi anak Tuhan
v
Setiap orang yang telah
menerima Yesus (Yoh 1:12)
v
Menerima Yesus artinya adalah
Yesus ada di dalam hati (Efesus 3:17)
v
Ketika percaya Yesus hadir di
dalam hati (Efesus 3:17; Yoh 1:12)
v
Roh kudus hadir di dalam hati
orang percaya (Efesus 1:13) sebagai materai menjadi milik kepunyaan Allah (2 Kor 1:22)
v
Allah Bapa mendiami hati orang
percaya sebagai bait-Nya yang kudus
4. Untuk menjadi anak Tuhan tidaklah melalui upacara keagamaan, tidak ada
data yang mengungkapkan bahwa upacara keagamaan di gereja menyebabkan seseorang
menjadi anak Tuhan.
Subscribe to:
Posts (Atom)
teologia sukses
TEOLOGIA SUKSES Pendahuluan Setelah era perang dunia ke-dua seluruh tatanan dalam kehidupan ...
-
TEORI-TEORI PENGILHAMAN Dari masa ke masa para ahli teologia selalu berusaha untuk dapat memberikan berbagai ma...