Monday 6 November 2017

teologia sukses

  

TEOLOGIA SUKSES




Pendahuluan


                  Setelah era perang dunia ke-dua seluruh tatanan dalam kehidupan mengalami banyak perubahan. Tidak terlepas dunia teologia juga mengalami banyak perubahan. Dalam keadaan yang serba sulit pasca perang dunia kedua, maka berbagai cara dilakukan agar mendapatkan jawaban dari kesulitan hidup. Jawaban-jawaban tersebut juga menyentuh dunia teologia. Dalam keadaan seperti inilah maka muculah pandangan-pandangan yang baru dalam ajaran-ajaran Kekristenan.
                  Dalam tulisan ini penulis mencoba untuk membahas sebuah pandangan teologia Kekristenan yang muncul dari akibat keadaan seperti yang telah diungkapkan diatas. Pandangan tersebut adalah pandangan yang di kenal dengan “teologia sukses”. Dalam realitas hidup Kekristenan saat ini pandangan dari ajaran tersebut sangatlah berkembang, bahkan memenuhi di setiap ajaran-ajaran di beberapa gereja-geraja besar di dunia ini bahkan di gereja-gereja di tanah air ini sangatlah berkembang.
                  Alasan penulis membahas materi ini dalam menyelesaikan tugas teologia kontemporer adalah bahwa dalam kenyataannya bahwa pandangan ini banyak sekali bukan hanya diterima tapi penolakan-penolakan dari ajaran inipun tidak sedikit. Karena hal inilah maka ketertarikan dari penulis untuk membahasnya dalam makalah ini. Dan juga akan memberikan kesimpulan yang komperhensif dari pandangan ini, apakah pandangan ini dapat diterima ataukah sudah seharusnya ditolak karena panafsirannya yang bersifat deduktif.
                  Dalam makalah ini penulis mencoba untuk membahasa beberapa topik dari ajaran tersebut. Topik-topik tersebut adalah seperti “apakah yang dimaksudkan dengan teologia sukses itu” dalam pembahasan ini maka penulis akan memberikan penjelasan secara etimologi dari pengertian dari perkataan teologi sukses menurut cara pandang pengajar-pengajar pandangan ini. Pembahasan selajutnya adalah para pegajar dari pandangan teologia sukses. Dalam pembahasan ini penulis mencoba untuk dapat menyampaikan beberapa tokoh serta pusat dari ajaran mereka yang berkaitan dengan konsep teologia sukses yang di kembangkan dan diajarkan mereka. Kemudian penulis akan membahas mengenai doktrin-doktrim pokok dari ajaran teologia sukses. dalam bagian akhir penulis mencoba memberikan penilaian mengenai ajaran teologia sukses tersebut.
                  Semoga makalah yang singkat ini dapat menjadi berkat bagi setiap pribadi yang membaca dan mempelajarinya agar tidak tersesat pada konsep yang kelihatannya baik namun pada kenyataannya adalah penyesatan semata-mata.


SEPERTI APAKAH TEOLOGIA SUKSES ITU?


                  Di dalam dunia Kekristenan saat ini khususnya di nusantara ini sedang mewabah sebuah ajaran yang nampaknya sangat diminati oleh kebanyakan orang-orang Kristen saat ini. Tentunya yang di maksudkan disini bukanlah wabah dalam bentuk sakit penyakit secara fisik melainkan ajaran yang membuat banyak anak-anak Tuhan mengalami kesakitan secara rohani. Namun fenomena ini nampaknya bertentangan dengan pernyataan diatas, sebab kelihatanya para pengajar dan pengikut dari pandangan ini nampaknya sangat diberkati Tuhan. Ajaran ataupun pandangan yang dimaksudkan di sini adalah pandangan yang di sebut “teologia sukses”
                  Dalam beberapa pernyataannya teologia sukses mengajarkan bahwa, Tuhan tidak menjalankan bisnis yang gagal. Kisah yang paling tua dari Alkitab adalah kisah sukses. Nampaklah bahwa konsep teologia sukses melihat dari sudut pandang Alkitab yang menyatakan bahwa Alkitab melulu berbicara tentang sebuah kesuksesan. Alkitab tak pernah mengijinkan dan mengajarkan bahwa anak Tuhan akan mengalami kegagalan melainkan selalu sukses. Dengan mengutip ayat Alkitab “Biarlah bersorak sorai dan bersukacita orang-orang yang ingin melihat aku dibenarkan! Biarlah mereka tetap berkata: kiranya TUHAN di besarkan, Dia bersukacita atas kemakmuran hamba-Nya! (Mazmur 35:27) Dalam mengartikan ayat tersebut para pengajar teori ini adalah, betapa gilanya Allah yang anak Tuhan layani jika Ia senang pada kemakmuran anak Tuhan dan kemudian marah kepada anak Tuhan karena memilikinya. Allah tidak bisa senang dan marah pada saat yang sama. Allah bersukacita atas kemakmuran anak Tuhan. Nampak dengan jelas bahwa teori ini, Alkitab akan selalu di tafsirkan sebagai buku petunjuk yang mengarahkan anak-anak Tuhan untuk dapat menjadi sukses. Alkitab dipenuhi dengan petunjuk bagaimana ciri khas atau tanda bahwa seorang anak Tuhan yang dewasa adalah sukses.
                  Kemakmuran ataupun kesuksesan adalah sebagai tujuan untuk membesarkan Tuhan. Dengan kata lain, itu untuk membuat Allah terlihat lebih besar dari dunia ini. Itu sama artinya dengan “mempermuliakan Allah”. Kekayaan ataupun sebuah kesuksesan seorang anak Tuhan merupakan syarat utama bagi pandangan ini dalam memuliakan Tuhan. Hal inilah yang membuat para penganut pandangan teologia sukses untuk selalu berusaha agar dapat meraih kesuksesan dalam hidup ini, barulah dapat menyaksikan bahwa Allah itu benar-benar besar dan maha kuasa di bandingkan ilah-ilah di dunia ini.
                  Asas utama dari ajaran ini adalah bahwa Allah adalah Allah yang maha besar, kaya dan penuh berkat dan manusia yang beriman pasti akan mengalami kehidupan yang penuh berkat pula, kaya, sukses dan berkelimpahan materi. Selain sebagai kesaksian bagi memuliakan Tuhan pandangan inipun menekankan bahwa karakter utama atau ciri khas dari kehidupan anak Tuhan yang beriman dan bertumbuh dalam kedewasan adalah kehidupan yang sukses dan penuh dengan gelimangan harta kekayaan yang di milikinya. Bahkan bukan hanya kesuksesan dalam bentuk kekayaan materi bahkan dalam kesehatanpun menjadi tolak ukur dari sebuah pengalaman kedewasaan iman seorang anak Tuhan. Dalam hal ini Anderson menyatakan,
Dunia, entah anda mengetahuinya ataupun tidak, sedang melihat anda. Tetangga anda tahu bahwa anda adalah seorang Kristen entah anda memberitahu mereka atau tidak. Mereka tahu apakah anda pergi ke gereja atau gidak di hari minggu. Mereka sedang melihat hidup anda, perkawinan anda, anak-anak anda, keuangan anda. Mereka sedang menyaksikan untuk melihat apakah kehidupan berbeda ketika anda adalah seorang Kristen.

                  Sungguh aspek-aspek lain dari seluruh kehidupan anak Tuhan merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam menandai dan menyaksikan kehidupan iman yang bertumbuh secara dewasa dalam perspektif kekayaan ataupun kesuksesan dalam kehidupan ini. Bahkan kesehatan, keluarga, perkawinan, karier, adalah tanda-tanda bawaan dari kehidupan anak Tuhan yang di berkati. Bahkan dengan sangat lantangnya para penganut pandangan ini menyatakan bahwa sudah waktunya anak Tuhan pergi, membuang gagasan agamawi bahwa kemiskinan itu rohani. Anak Tuhan perlu mulai berpikir seperti Allah berpikir dan melangkah kedalam kelimpahan yang Ia kehendaki. Sudah waktunya anak Tuhan mengizinkan Dia bersukacita dalam kemakmuran anak Tuhan. Sudah waktunya Tubuh Kristus menambil kembali apa yang telah dicuri iblis. Sudah waktunya anak Tuhan memperoleh kekayaan dan menggunakanya unruk mempermuliakan dan membesarkan Allah.
                  Dalam menanggapi kemiskinan gerakan ini memiliki pendapatnya sendiri yang menyatakan bahwa, seorang Kristen yang beriman seharusnya hidup dalam kekayaan dan kelimpahan materi sebagai tanda bahwa hidupnya dberkati oleh Tuhan.  orang Kristen yang tidak kaya dan hidup berkekurangan dianggap sebagai mempunyai iman yang lemah dan tidak diberkati Tuhan. Kebalikan dari keadaan yang kaya dan melimpah dengan harta merupakan tanda bagi seorang anak Tuhan yang diberkati, namun sebaliknya kemiskinan adalah sebuah tanda dari ketidak berpihakan  Allah kepada kaum miskin. Dapatlah dengan jelas bahwa bagi para penganut teologia sukses, kemiskinan adalah sebuah penghalang dari kemuliaan Allah ditengah kehidupan orang yang tidak percaya. Lebih lanjut lagi para pengajar teologia sukses menyatakan bahwa jika orang percaya miskin, maka orang percaya dapat memberitakan Injil hanya kepada orang miskin saja, tapi orang kaya tidak akan pernah mendengarkan.
                  Dalam memahami ajaran dari teologia sukses maka tidak akan terlepas dari konsep pemahaman tentang Allah itu sendiri. Dimana para pengajar teologia sukses memahami Allah adalah Allah yang luar biasa yang tak terbatas dan selalu mau agar setiap anak-anak-Nya senantiasa hidup dalam segala kemakmuran. Hal ini terungkap dalam pemahamannya adalah, pengertian hakekat Allah dalam ajaran teologia sukses sekalipun mirip dengan konsep Allah yang berkuasa dan maha besar dalam perjanjian lama ternyata bila diteliti lebih  mendalam berbeda. Dalam pemahan inilah nampak kalau konsep yang dianut para teologia sukses mengenai keAllahan sepertinya memiliki kesamaan dengan pemahaman yang selama ini di anut secara tradisi. Mereka beranggapan bahwa mereka beranggapan bahwa seakan-akan Allah itu hanyan kuasa besar yang kehendak-Nya diatur oleh kehendak manusia atau sekedar Allah yang memenuhi kebutuhan hidup manusia. 


                 


PARA TOKOH TEOLOGIA SUKSES DAN AJARAN POKOKNYA


                  Dalam perkembangannya teologia sukses tidaklah dapat berjalan tanpa adanya tokoh-tokoh dibalik semua ini. Dalam kesempatan ini penulis mencoba untuk melihat dengan singkat beberapa tokoh dari penyebaran teologia sukses ini

1.      Norman Vincent Peal
                  Norman vincent peale menikmati masa kecilnya di Ohio, Amerika Serikat dam melakukan studi teologia di Boston University Seminari. Ia terkenal sebagai seorang pendeta yang mengawinkan psikologi dengan agama yang menekankan konseling massa. Dalam konsep pemikiran Peale menyatakan bahwa kebenaran rohani tidaklah dapat dilepaskan dari konsep psikologi sekuler. Hal ini sangat jelas dengan apa yang diajarkannya yakni, menurut Peale dang Blanton, bawah sadar merupakan pusat kendali tetapi sekligus pusat itu terkendali dari luar , yaitu dari pikirang uyang akan mensensor sagala sesuatu yang masuk, menerima atau menolaknya. Itu diperoleh melalui berpikir positif atau Agama. Dengan memadukan paham psikologi dam agama inilah ajaran Peale disebarkan melalui buku-bukunya dan praktek konselingnya.
2.                  Robert Schuller
                  Sebagai lulusan Western Theological Seminary, Schuller menjadi pendeta di Ivanhoe, Illinois, dan kemudian pendah ke Orange Conty, California untuk memulai sebuah jemaat baru dan memulai gagasannya mengembangkan The positive possivility Thought yaitu cara berpikir demi kemungkinan yang positiv. Dalam hal ini ia menyimpulkan ajarannya sebagai berikut:
1.      Hilangkan perasaan-perasaan yang negaitif
2.      Kembangkan perasaan-perasaan positif , termasuk disini mengembankan visualisasi/imajinasi dam sugesti diri dalam bentuk mengucapkan kalimat-kalimat positif berulang-ulang .
3.      Bukalah tiap hari dengan benih jpikiran-pikiran positif.
4.      Isilah otak kkita secara tetap dengan diet yang positif.
5.      Berilah diri anda pengibatan possibility thinking yang mendalam seminggu sekali.
6.      Berbicaralah sendiri ke dalam Possibility Thinking.
7.      Gunakanlah kekuatan doa.
8.      Lakukanlah pemeriksaan kepribadian yang menyeluruh.

3.                  Paul Yonggi Cho
                  Paul Yonggi Cho, dari Korea merupakan orang ketiga yang mengembangkan ide sukses dan menjadikannya pelopor dari gerakan pertumbuhan gereja. Ajarannya menyatakan bahwa, hidup manusia beriman akan diberkati dengan kelimpakan harta kekayaan dan kesehatan sempurna dan bahwa keniskinan adalah kutuk. Berkat materi perlu diminta sebagai hak dengan doa yang menuntut, diperoleh melalui hikim menabur dan menuai. Dan hukun envestasi dengan memberikan persepuluhan yang akan menghasilkan berkat uyang berkilimpahan. Kelimpahan harus terlihat dalam jabatan yang sukses, harta kekayaan yang melimpah, dan gedung gereja dan rumah yang besar.

4.                  Keneth Hagin
                  Ajaran yang terkenal dari Keneth Hagin adalah menyatakan sebutkan dan tuntutlah yang artinya asal kita sebutkan dan minta dengan iman, maka Allah pasti memberikan kepada kita, sehingga kalau doa kita tidak dikabulkan oleg Allah itu berarti iman kita masih kurang. Kesimpulan dari ajaran ini adalah Ia menyatakan, Allah meghendaki anak-anakNya makan makanan terbaik, berpakaian terbaik, mengendarai mobil yang terbaik dan menghendaki mereka untuk memperoleh segala sesuatu yang baik.


              

Kesimpulan

                  Pada bagian ini penulis mencoba untuk memberikan kesimpulan yang menjadi pokok dari ajaran yang di kembangkan para tokoh penganut teologia sukses. kesimpulan mereka antara lain adalah:
1.      Alkitab merupaka sebuah kitab yang memuat cara atau kiat anak Tuhan agar dapat mencapai tingkat kesuksesan secara materi dalam kehidupan anak Tuhan.
2.      Ajaran dimensi ke-empat mengajarkan sesungguhnya Allah itu pasif dalam menyediakan berkat.
3.      Kemakmuran ataupun kesuksesan adalah sebagai tujuan untuk membesarkan Tuhan. Dengan kata lain, itu untuk membuat Allah terlihat lebih besar dari dunia ini. Itu sama artinya dengan “mempermuliakan Allah”
4.      Asas utama dari ajaran ini adalah bahwa Allah adalah Allah yang maha besar, kaya dan penuh berkat dan manusia yang beriman pasti akan mengalami kehidupan yang penuh berkat pula, kaya, sukses dan berkelimpahan materi
5.      Tanda kemuliaan Tuhan bukan hanya ditandai dengan kekayaan materi tapi juga di tandai dengan kesehatan tanpa sakit, jabatan yang tinggi dan segala hal yang bersifat duniawi.
6.      pengajar teologia sukses memahami Allah adalah Allah yang luar biasa yang tak terbatas dan selalu mau agar setiap anak-anak-Nya senantiasa hidup dalam segala kemakmuran



                   



teologia sukses

   TEOLOGIA SUKSES Pendahuluan                   Setelah era perang dunia ke-dua seluruh tatanan dalam kehidupan ...