Saturday 22 February 2014

Perjamuan Tuhan



Perjamuan Tuhan

1.      Namanya adalah perjamuan Tuhan (1 Kor 11:20)
Istilah dalam atau sebutan “Perjamuan Kudus” tidak ada dalam Alkitab, tapi yang ada adalah “Perjamuan Tuhan”

2.      Makna Perjamuan Tuhan:
              i.      Peringatan
Makna dalam perjamuan Tuhan telah diungkapkan dalam kata-kata “perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku” ( 1 Kor 11:24,25) adalah alasan kita melakukan Perjamuan Tuhan. Alkitab tidak berkata apapun tentang pemberian pengampunan dosa melalui peringatan tersebut. Tidak ada hal magis , atau supra natural dalam peringatan Perjamuan Tuhan.
            ii.      Untuk memberitakan kematian Kristus
Perjamuan Tuhan bukan hanya memperingati kepribadian Kristus, tetapi juga memperingati kematian Kristus bagi dosa-dosa kita. “sebab setiap kali kamu makan roti dan minum dari cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang” (1 Kor 11:26) Perjamuan Tuhan membuktikan bahwa kematian-Nya merupakan pusat peringatan itu.
          iii.      Untuk tetap mengingatkan pengharapan kedatangan Kristus.
Fakta ini kelihatan dalam kata-kata “sampai Ia datang”. Orang percaya dalam Dispensasi saat ini ketika minum dari cawan ini kita sedang mengharapkan-Nya sampai Ia datang.
          iv.      Suatu persekutuan
1 Korintus 10 :16-17, perjamuan Tuhan adalah suatu persekutuan, suatu pengambilan bagian bersama. Maka Perjamuan Tuhan merupakan sarana bagi anak-anak Tuhan untuk melakukan persekutuan dalam kasih Tuhan.

3.      Siapa yang bisa mengikuti Perjamuan Tuhan:
                    i.             Syarat utama dalam mengikuti Perjamuan Tuhan adalah sudah mengalami kelahiran kembali. Perhatikan (1 Kor 10:16-17; 1 Kor 12: 13)
                  ii.             Tidak boleh ada perpecahan (1 Kor 11:18)
                iii.             Tidak boleh merendahkan Tubuh Kristus, karena dengan merendahkan Tubuh Kristus maka merendahkan Kristus (1 Kor 11:29)
                iv.             Tidak sedang dalam ikatan dosa, dalam hal ini tidak berarti kita sama sekali tidak berdosa, tetapi dosa yang di ungkapkan dalam 1 Kor 11 :17-22
                  v.             Harus mengakui bahwa roti dan anggur adalah lambang dari tubuh dan darah Kristus
4.      Berapa kali setahun melakukan Perjamuan Tuhan:
1 Korintus 11 :25-26, perkataan “setiap kali” menunjukan tidak ada batasan melainkan semakin kita sering membuatnya semakin baik untuk pertumbuhan iman kita.

Pengudusan



PENGUDUSAN”

Pengudusan diambil dari kata Hagios yang berarti: orang yang dipisahkan, di asingkan, atau dikhusukan bagi Allah.
Di dalam Alkitab terdapat tiga macam pengudusan, yakni:
Pengudusan status, pengudusan praktis, pengudusan final.

1.        Pengudusan Status
Seringkali kita menganggap bahwa perkataan kudus hanya dapat di kenakan pada beberapa orang yang nampaknya memiliki karakter yang saleh dan perbuatan-perbuatannya yang sangat baik. Dalam beberapa tempat di surat-suratnya Paulus menyebut orang-orang percaya yang kacau balau di Korintus sebagai orang-orang kudus.
Yang dimaksudkan dengan pengudusan status adalah:
A.   Bukan menunjuk kepada karakter atau prestasi tetapi status atau kedudukannya di hadapan Allah. Suatu kehidupan yang sama sekali baru yang di hasilkan oleh Roh Allah. Paulus melukiskannya sebagai berbalik dari kegelapan kepada terang dan dari kuasa Iblis kepada kuasa Allah (Kis 26:18). Dan keberadaan yang sudah di lepaskan dari kuasa kegelapan dan dipindahkan… kedalam Kerajaan Anak-Nya (Kol 1:13) 
B.   Setiap orang yang percaya kepada Yesus- bahkan orang percaya yang paling biasa dan paling tidak dewasa- adalah orang kudus yang berati telah di pisahkan, dikhususkan bagi Allah (band 1Kor 1:2 dan 1Kor 5:1). 
C.  Seorang yang telah dibeli oleh Kristus dengan darah-Nya sendiri di kayu salib dan telah dipisahkan bagi diri-Nya untuk menjadi milik kepunyaan-Nya(band Titus 2:14 dan 1 Kor 6: 19-20)
Kesimpulannya adalah: pengudusan status tidaklah ada kaitannya dengan karakter  atau prestasi seseorang melainkan perubahan status seseorang dari status yang berdosa dan terpisah dari Allah menjadi milik kepunyaan-Nya karena percaya kepada Yesus Kristus, dan di selamatkan.

 

2.        Pengudusan Praktis
Pengudusan praktis adalah pengudusan yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari orang-orang yang telah di kuduskan. Dalam kenyataannya bahwa kita masih seringkali seringkali jatuh kedalam dosa. Dalam hal ini status seseorang yang telah di kuduskan tidak akan berubah. Pengudusan praktis erat kaitannya dengan:
·      Upah di sorga
·      Diberkati atau dihajarnya seseorang anak Tuhan yang hidup sesuai dengan statusnya sebagai orang kudus
·      Ucapan syukur atas status barunya
·      Pertumbuham imannya
Dalam hal pengudusan praktis keadaan orang percaya sempurna dalam tindakan sehari harinya tidaklah mungkin terjadi. Kesempurnaan adalah keberadaan tanpa cela sekalipun dalam kehidupannya. Sekalipun ada beberapa ajaran yang manganggap diri mereka dapat sempurna, itu adalah sebuah penyangkalan akan kebenaran Alkitab.

3.        Pengudusan Final
Pengudusan final atau pengudusan akhir adalah sebuah keadaan yang mana anak Tuhan yang telah di kuduskan tidak akan lagi jatuh kedalam dosa, dalam pengertian bahwa akan terjadi kesempurnaan yang sejati. Hal ini tidaklah di alami pada saat orang kudus menjalani kehidupannya di dunia ini melainkan nanti saat keberadaan orang kudus telah berada di Sorga yang mulia (1 Tesalonika 5:23; Roma 8:23)

Siapakah Anak Tuhan



Pengertian  Yang Benar Tentang Anak Tuhan

1.    Hanya anak Tuhanlah yang akan dapat masuk kerumah bapa di sorga
2.    tidak secara otomatis bahwa orang yang mengaku dirinya beragama Kristen telah menjadi anak Tuhan.
3.    Siapakah yang telah menjadi anak Tuhan
v  Setiap orang yang telah menerima Yesus (Yoh 1:12)
v  Menerima Yesus artinya adalah Yesus ada di dalam hati (Efesus 3:17)
v  Ketika percaya Yesus hadir di dalam hati (Efesus 3:17; Yoh 1:12)
v  Roh kudus hadir di dalam hati orang percaya (Efesus 1:13) sebagai materai menjadi milik  kepunyaan Allah (2 Kor 1:22)
v  Allah Bapa mendiami hati orang percaya sebagai bait-Nya yang kudus

4.    Untuk menjadi anak Tuhan tidaklah melalui upacara keagamaan, tidak ada data yang mengungkapkan bahwa upacara keagamaan di gereja menyebabkan seseorang menjadi anak Tuhan.

teologia sukses

   TEOLOGIA SUKSES Pendahuluan                   Setelah era perang dunia ke-dua seluruh tatanan dalam kehidupan ...